Skip to main content

Kenapa Bintang Biru Lebih Panas?

Di alam semesta, bintang tidak cuma hadir dalam satu warna, tetapi terdiri dari berbagai macam warna mulai dari biru yang terpanas hingga merah yang terdingin. Nah, tahukah kamu kenapa bintang biru lebih panas dari yang merah?

Perbedaan warna-warna bintang ini menunjukkan temperaturnya. Mirip seperti api di Bumi, yang mana api biru lebih panas daripada api yang merah. Bintang, walaupun bukan api seperti api di Bumi, rupanya juga sama, lho.

Bintang, termasuk juga Matahari kita yang biasa menyinari Bumi pada siang hari, merupakan sebuah bola gas raksasa yang sangat panas. Saking panasnya, gas pada bintang sudah dalam wujud plasma.

Untuk dapat sangat panas, proses yang terjadi pada bintang bukanlah proses pembakaran. Itulah kenapa bintang bisa tetap berpijar walaupun tanpa adanya oksigen di luar angkasa. Alih-alih membutuhkan oksigen, energi Matahari dihasilkan melalui reaksi fusi nuklir di intinya, yakni mengubah gas hidrogen menjadi helium.

Dari proses reaksi fusi nuklir di inti bintang itulah bintang bisa mengeluarkan energi, yang di Bumi kita rasakan hangatnya. Berkat reaksi fusi nuklir ini, temperatur di inti bintang bisa sangat panas. Matahari kita misalnya, suhu di intinya diperkirakan mencapai 15 juta derajat Celsius.

Namun, semakin ke lapisan teratas, tepatnya di permukaan bintang yang dikenal sebagai fotosfer, temperaturnya menurun hingga hanya mencapai 5.700 derajat Celsius saja. Nah, bagian fotosfer inilah yang bisa diamati para astronom sebagai acuan untuk menentukan temperatur dan warna bintang.

Oh iya, mungkin kamu masih bingung ya, bagaimana sih caranya para astronom bisa tahu seberapa panas temperatur sebuah bintang? Apakah mereka perlu ke luar angkasa sambil membawa termometer untuk mengukur temperaturnya? Tentu tidak .

Kembali lagi ke pelajaran SD hingga SMA, kita pernah tuh belajar mengenai hukum-hukum fisika. Mengukur temperatur bintang hanya perlu menggunakan fisika saja, tanpa harus membuang-buang uang dan tenaga untuk meluncurkan diri ke luar angkasa menuju bintang terdekat.

Para astronom tidak hanya dapat mengetahui temperatur, melainkan juga kandungan kimiawi dan seberapa cepat bintang berotasi. Wah, ternyata fisika berguna juga, ya!

Tapi sebentar, hukum fisika apa yang digunakan para astronom? Untuk mengukur temperatur bintang, para astronom perlu mengamati pancaran spektrumnya. Hukum fisika yang digunakan para astronom adalah hukum Pergeseran Wien, yang menyatakan bahwa antara temperatur sebuah bintang dengan panjang gelombang dari intensitas maksimum pancarannya ternyata berhubungan.

Jadi, dengan mengetahui seberapa besar intensitas maksimum pancaran sebuah bintang ada di panjang gelombang berapa dalam spektrumnya, kita bisa ketahui berapa temperatur bintang tersebut.

Dari Hukum Pergeseran Wien, kita bisa ketahui bahwa sebuah bintang yang berwarna biru artinya lebih banyak memancarkan energinya di panjang gelombang biru, sehingga memiliki temperatur yang cukup tinggi atau merupakan bintang yang panas dibandingkan dengan bintang lainnya.

Di sisi lain, bintang yang berwarna merah, yang tentunya lebih banyak memancarkan energi pada panjang gelombang merah, merupakan bintang yang temperaturnya lebih rendah, atau bisa dikatakan juga lebih dingin.

Nah, itulah kenapa bintang yang berwarna biru lebih panas daripada bintang yang merah. Matahari kita sendiri merupakan bintang yang berwarna putih, atau berada di tengah-tengah dalam spektrum bintang. Itu artinya, temperatur Matahari termasuk dalam temperatur yang rata-rata.

Comments

Popular posts from this blog

Tata Surya (2)

Halo kembali lagi. Kali ini kita akan membahas tentang tata surya (2) lanjutan dari tata surya (1). Tata Surya (solar system) tidak hanya terdapat Bintang, Planet, dan Satelit tetapi juga tata surya memiliki benda langit lainnya. Asteroid: Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar pada lintasan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet yang sesuai dengan susunannya. Komet(bintang berekor):   Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet terdiri dari sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet biasanya sering terlihat seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk memanjang menyerupai ekor. Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya sebagai bintang berekor. Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. Inti komet terbuat atas kristal es dan gas ya...

Bagaimana Bintang Terbakar Tanpa Oksigen Di Luar angkasa?

Jauh di luar angkasa sana matahari (bintang) tampak seperti bola api raksasa. Tapi bagaimana bintang bisa menyala di luar angkasa padahal hampa udara. Di bumi api akan menyala bila ada bahan bakar dan oksigen yang di panaskan ke titik nyala, makin efisien menyampurnya oksigen dan bahan bakar makin panas apinya. Lalu bagaimana bintang bisa menyala? Namun jawabannya adalah unsur paling sederhana di luar angkasa. Pada dasarnya bintang adalah bola gas raksasa yang sebagian besarnya merupakan hidrogen. Di inti bintang gas-gas hidrogen berkumpul pada tekanan yang sangat besar dan suhu yang sangat panas, akhirnya terjadilah reaksi fusi nuklir. Fusi nuklir Fusi nuklir terjadi saat lebih dari satu inti atom bergabung untuk membentuk unsur baru dengan proton yang lebih banyak. Seperti unsur hidrogen menjadi helium pada kasus matahari(bintang). Bukannya proton yang sejenis tolak menolak karena muatannya sama? Di sinilah uniknya, karena suhu inti yang super panas atom-atom hidrogen ba...